Laman

Cari Blog Ini

Selasa, 06 Juli 2010

10 Aset Pria Yang Bikin Wanita Tergila-gila

Kehadiran seorang wanita adalah pelengkap dalam kehidupan seorang pria. Wanita bisa mempengaruhi sikap seorang pria menjadi seorang yang pemimpin, atau justru sebaliknya.
Ada pendapat sebagian wanita yang merasa, mereka bisa hidup tanpa kehadiran seorang pria. Namun, tak dapat dipungkiri, selain hal-hal yang dapat mereka lakukan sendiri, wanita juga sangat mencintai beberapa hal dalam diri seorang pria.
Apa saja yang bisa membuat wanita bertekuk lutut pada pria? Your Tango membeberkan 10 di antaranya.
1. Bentuk tubuh
Perbedaan tubuh antara wanita dan pria merupakan hal yang sangat menggoda kaum hawa. Tangan yang lebih besar, dada bidang dan tubuh yang tegap membuat wanita merasa terlindungi saat berada dekat pasangannya. Bentuk wajah lebih maskulin dan otot kuat adalah bentuk fisik yang membuat pria terlihat provokatif sekaligus seksi.
2. Kemampuan melakukan yang tak dapat dilakukan wanita
Bahkan wanita yang sangat mandiri sekalipun mudah menerima pasangan pria yang memanjakannya. Di samping itu, kekuatan fisik pria membuat mereka lebih kuat mengangkat benda-benda berat atau memusnahkan serangga yang sangat menjijikkan di mata wanita.
3. Sisi sensitif
Saat menyaksikan pria menangis, setiap wanita pasti merasa telah memenangkan hatinya. Air mata merupakan tanda keintiman ekstrem, dan fakta bahwa dia perduli dan mempercayai Anda. Sisi sensitif pria di balik tubuhnya menggambarkan kelembutan yang mampu membuat semua hati wanita meleleh.
4.Aroma
Aroma tubuh khas sehabis mandi, wangi aftershave, cologne dan aroma alami tubuh pria adalah sisi menarik seorang pria yang membangkitkan perasaan lawan jenis. Kombinasi yang seringkali membuat wanita penasaran untuk menyelami pria lebih jauh.
5. Otak
Secara ilmiah, otak pria berbeda dari otak wanita. Kemungkinan itu pula yang menyebabkan pria lebih cenderung menyukai olahraga, teknologi dan hal-hal teknis yang sulit disukai wanita. Perbedaan maskulin dan feminin inilah yang membuat kita terlihat istimewa di mata mereka.
6. Selera humor
Semua wanita menyukai seorang pria dengan rasa humor dan melontarkan lelucon. lewat selera humor pria memancarkan pesona yang membuat mereka dengan mudah menertawakan kekurangan dan tidak terlalu serius.
7. Sifat melindungi
Sikapnya yang melindungi saat dan menjaga saat menyeberang jalan atau membantu menuruni tanjakan membuat wanita merasa tersanjung. Meski bisa menjaga diri sendiri, sebuah perhatian pria akan membuat wanita merasa istimewa.
8. Pakaian
Pakaian khas pria seperti kemeja garis-garis biru atau sweater yang menampakkan bentuk tubuh mereka membuat wanita sering tergila-gila menatapnya.
9. Mengedepankan logika
Berbeda dengan wanita, pria sangat dipengaruhi logika dan akal sehat daripada emosi. Meskipun sedang marah, pria mampu mempertahankan sikap tenang di hadapan kita yang mungkin saja telah lepas kendali. Ketenangan pria membuat wanita merasa lebih aman.
10. Hasrat yang selalu menyala pada orang yang ia cintai
Saat mencintai seseorang, pria akan berusaha menjaga gairah mereka terhadap pasangan meski secara fisik telah banyak perubahan.
Bagi mereka, penampilan fisik bukan hal utama lagi, meski mereka akan senang jika pasangan memakai pakaian yang menunjukkan keseksian di hadapan mereka. Mereka akan menerima semua kekurangan dan kelebihan pasangan seperti wanita menerima hal sama.
sumber : http://adaadaajah17.blogspot.com/2010/05/10-aset-pria-yang-bikin-wanita-tergila.html

Wanita Shalehah

Wanita Sholehah
Dalam surat Ar-Rahman 16, Allah berfirman : "Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang sopan menundukan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka. Tidak pula oleh jin".

Wanita-wanita surga disebut sebagai bidadari. Yang terbagi menjadi dua yaitu bidadari yang Allah SWT ciptakan langsung sebagai bidadari (sudah ditempatkan di surga) dan wanita-wanita mukmin yang ada di bumi (yang kelak bila masuk surga menjadi bidadari).

Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menulis, bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta, dan umurnya sebaya.


orang yang akan sangat beruntung mendapatkannya adalah orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela Agama Allah.

Ali`Imran 15 :
"Katakanlah hai Muhammad : Inginkah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik daripada yang demikian itu? Untuk orang-orang bertaqwa disisinya Rabbnya ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan istri-istri yang suci serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya.

Dalam QS. Ad-Dukhan 51-54 : "Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di tempat yang aman. Di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah dan Kami jodohkan mereka kepada bidadari-bidadari bermata jeli".

Seiring dengan datangnya Islam ke bumi sebagai rahmatan lilalamiin, turun juga bidadari-bidadari, dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dan menyejukkan bila dipandang mata serta menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya.Allah telah menetapkan beberapa wanita mulia sebagai penghuni surga & penghulu (pemimpin) para bidadari, mereka adalah:

1. Asiyah
Sebagai istri Firaun (raja yang sangat zalim), ia mampu mempertahankan aqidah yang dibawa oleh Nabi Musa AS, ia tidak tergiur dengan harta, kemewahan, tahta & kekuasaan dan selalu memanjatkan do'a : " Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim (QS At-Tahriim 11)

Ia juga teguh memegang keyakinannya pada Allah semata walapun Firaun tak hentinya menyiksa. Sesaat sebelum syahid menjemput, ia tersenyum melihat malaikat-malaikat langit turun mendatanginya dan mengajaknya menuju rumah di sisi Rabbnya di surga.

2. Maryam
Lahir dari keluarga pemuka agama Bani Israil, Maryam yang oleh orangtuanya diharapkan lahir laki-laki telah dinazarkan untuk diserahkan kepada Baitul Maqdis dan berkhidmat kepada agama Allah. Hidupnya dijalani dengan penghambaan yang utuh kepada Allah SWT. Ia tak pernah menyesali sesuatu yang tidak pernah dimiliki dan menerima dengan lapang hati taqdir Illahi.

3. Khadijah
Wanita mulia yang penuh keikhlasan dalam mendermakan seluruh kekayaanya untuk dakwah Rasulullah SAW, demi tegaknya Islam. Begitu tinggi kedudukan beliau di sisi-Nya sampai-sampai sudah disiapkan untuknya sebuah istana dari permata nan sejuk & damai di surga.
…Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan harta mereka...(HR Ahmad)

4. Fatimah
Fatimah yang tumbuh dan berkembang dalam binaan langsung dari ayahanda Rasul yang baik, lemah lembut dan terpuji menjadikannya seorang gadis yang juga penuh kelembutan, berwibawa, mencintai kebaikan plus akhlak terpuji meneladani sang ayah. Rasulullah SAW pun menisbatkannya sebagai wanita penghulu surga.

 wanita yang kelak berpeluang menjadi bidadari baik di dunia terutama di akhirat kelak:

1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah
2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya
3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan riya
4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya
5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah
6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya
7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. "Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah". (HR Muslim)

Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.

|
Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang - orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan Rosulnya. Sesunggunya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait (keluarga rumah tangga Nabi SAW) dan membersihkan kamu sebersih - bersihnya (Al Ahzab : 33)

Menjadi wanita sholehah harapan setiap muslimah, karena wanita sholehah adalah sebaik baik perhiasan dunia yang sehelai rambutnya tak terbeli oleh apapun di dunia dan hanya wanita sholehahlah yang mampu melahirkan generasi Robbani yang selalu siap memikul risalah Islamiyah menuju puncak kejayaan. Namun menjadi wanita sholehah bukanlah perkara mudah. Maka dengan kasih sayangNya, Allah telah menyiapkan perangkat-perangkat arahan bagi semua muslimah agar dapat menjadi wanita sholehah. Ayat di atas merupakan refleksi cinta Allah terhadap kaum wanita.

ISLAM MEMULIAKAN WANITA BUKAN MEMBELENGGU
Islam menganjurkan agar wanita Mulaazamatul Buyut (menetap di rumah). Dalam ayat tersebut memang ditujukan kepada isteri Rosulullah saw, namun berlaku juga oleh semua muslimah hingga akhir zaman. Meski demikian, perintah menetap di rumah bagi wanita sama sekali tidak boleh dimaknai bahwa wanita dilarang keluar rumah, sebab, Nabi bersabda: "Janganlah kalian larang kaum wanita keluar rumah".(Muttafaqun alaih)

Dalam kitab 'Al Muwaththaq' yang ditulis oleh Iman Malik meriwayatkan bahwa Aisyah pernah keluar rumah membesuk ayahnya, Abu Bakar RA yang sedang sakit. Sebagian isteri-isteri Nabi juga pernah keluar rumah demi menunaikan ibadah haji maupun ikut dalam perjalanan perang Fisabilillah bersama Rosul. Karenanya perintah dalam ayat tersebut harus dimaknai sebagai isyarat bahwa rumah adalah tempat asal kehidupan kaum Hawa sehingga keberadaannya diluar rumah hendaknya tidak boleh menjadi prioritas utama sehingga mendominasi kehidupannya. Perlu dipertegaskan kembali bahwa perintah menetap di rumah adalah dalam rangka memuliakan diri wanita, memperkokoh posisi, dan kehormatannya. Sama sekali bukan untuk membelenggu dan merendahkan wanita sebagaimana sering disuarakan oleh para propagandis gerakan Feminisme.

Dengan memprioritaskan tinggal di rumah, muslimah tentu lebih dapat berkontribusi dalam mentarbiyyah keluarga dan mendidik anak, menciptakan suasana rapi, indah, nyaman, serta mampu mencurahkan perhatian kepada anggota keluarganya sehingga mereka semua dapat merasakan BAITI JANNATI Berkenaan dengan itu, maka dalam Islam tanggung jawab mencari nafkahpun tidaklah dibebankan kepada isteri, melainkan menjadi kewajiban suami dan bila isteri ikut membantu dalam mencari nafkah maka hal itu menjadi pahala sedekah bagi seorang istri.

KONTRAPRODUKTIF FEMINISME
Jika di beberapa Negara Islam, termasuk Indonesia para penyeru gerakan feminisme begitu antusias mempropagandakan kesetaraan zender, di negara Barat sinyal gerakan ini justru semakin meredup karena sudah terasa dampak negatifnya yang ditimbulkan dari gerakan ini di lapangan kehidupan. Di tengah kemajuan partisipasi angkatan kerja wanita di dunia maskulin tidak sedikit, dari kalangan cendekiawan Barat yang mengkritik bahwa kondisi wanita bukan menjadi lebih baik, melainkan menjadi buruk.

Sylvia Hewlett dalam bukunya: A LESSER LIFE: The Myth of Women Liberation. Amerika (1986), mengulang dengan rinci kondisi wanita yang menyedihkan karena adanya gerakan feminisme. Istilah memenezation of proverty (pemiskinan wanita) semakin terdenagr pada pertengahan tahun 1980-an (membincang feminisme h. 211, Risalah Gusti, 1996).

Bahkan, Miles Mark Janli, penulis Amerika kenamaan, menyuarakan dengan lantang agar wanita kembali ke rumah. "Aku selalu berupaya meyakinkan kaum wanita bahwa mereka lebih berhak untuk berlaku sebagai pendidik di rumah" Apa yang terungkap di atas, semakin meyakinkan penulis terhadap kebenaran ayat ilahi dan pelanggaran terhadap nilai nilai robbaniyyah yang mulia jelas telah menimbulkan "bencana" di setiap aspek kehidupan. Hal itu dapat kita buktikan dengan semakin seringnya kita temui keluarga muslim yang berada di ambang kehancuran karena kaum wanita lebih banyak menghabiskan waktunya dengan melupakan eksistensi diri sebagai muslimah yang dengan berbagai perangkah mulia yang diwariskan oleh Islam.

PRODUKTIF DARI RUMAH
Yang menarik untuk diperhatikan, perintah tetap di rumah tidaklah berdiri sendiri, melainkan diiringi kalimat agar mendirikan sholat, menunaikan zakat, mentaati Allah dan Rosul. Ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa menetap di rumah tidaklah identik dengan pasif, statis, mandeg dan stagnan., justru rumah hendaklah menjadi "perusahaan bagi berbagai proyek-proyek besar" mampu memproduksi berbagai amal kebajikan untuk mengimplementasikan nilai Ajaran Islam yang menjunjung tinggi dua hal pokok, yaitu hablu minallah wa hablu minannas.

Dengan demikian, Islam secara tegas menganjurkan muslimah agar menjadi sosok yang selalu produktif dan kreatif di rumah. Produktifitas dan kreatifitas ini pun hendaknya tidak selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat spiritual. Namun, tentunya akan sangat berarti dan memiliki "nilai jual" yang tinggi di sisi Allah manakala dari sentuhan tarbiyatul aulad seorang muslimah dapat memproduksi generasi robbani, pembawa panji suci yang siap menjadi pemimpin masa depan Islam di tengah tantangan dakwah yang semakin berat. Jika hal itu berhasil, maka peran muslimah untuk mewujudkan baldatun Thayyabatun Wa Robbun Ghafuur bukanlah mimpi.



Sumber : ( artikel Menjadi Muslimah Sholihah yang Produktif (pks-jogja.org | Muslimah | | 2007-01-02) dan  artikel Andakah bidadari itu? (www.pks-jaksel.or.id (--Disarikan dari Kajian Keputrian - Musholla Al Barokah, Cyber bersama Ustadzah Nani Handayani dari Yayasan Ibu Harapan, Senin 31 Januari 2005--)) dalam http://hayyun.multiply.com/journal/item/3

Ciri-ciri wanita Shaleha

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah Subhanahuwata’ala
Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
Berikut ini antara lain perincian dari dua syarat di atas:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga
2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga.

7 Obat Rindu

Tak bisa disangkal, manusia akan selalu bersentuhan dengan cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya.
 
Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah, maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau sms jadi jalur alternatif.

Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.

Pertama : Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[2], maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[3]
Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah.[4]

Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri). Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali pada satu makna.

Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’ karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk menghilangkan angan-angan jeleknya.

Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah. Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.

Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya. Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah yang memberi taufik.

Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi manjur.

Kedua : Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah

Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”

Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.

Ketiga : Banyak Memohon pada Allah

Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selam tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu akbar (Allah Maha besar).”[5]

Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.

Keempat : Memenej Pandangan

Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.”[6]
Mujahid mengatakan,

“Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”[7]Berarti menahan pandangan dari wanita yang bukan mahrom akan menimbulkan rasa cinta pada Allah. Menundukkan pandangan yang dimaksud di sini ada dua macam yaitu memandang aurat sesama jenis dan memandang wanita yang bukan mahram.
Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[8].
Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti dengan yang lebih baik.
Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat yang begitu cemerlang.
Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.

Kelima : Lebih Giat Menyibukkan Diri

Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. 

Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,

Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9]

Keenam : Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan

Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.
Fudhail bin Iyadh[10] mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.

Adh Dhohak[11] mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.[12]
Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.[13]

Ketujuh : Bayangkan Kekurangan Si Dia
Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman.

Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”

Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.
Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.”

Semoga Allah memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. 
 
sumber http://wari-wagito.blogspot.com/2010/06/inilah-7-obat-ketika-merindukan-si-dia.html

Cara Mengetahui Cinta Sejati Atau Bukan


1. Cinta sejati tidak sama dengan nafsu
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu. Bagaimana membedakanya?
cinta tahan uji, … nafsu mudah luntur …
cinta menghargai … nafsu memanfaatkan …
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.


2. Cinta tidak sama dengan keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi.


3. Cinta sejati tidak sama dengan tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila…


4. Cinta sejati tidak sama dengan seks
Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam; seks tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang.


Pada dasarnya ada tiga perilaku dalam membina hubungan dengan orang lain, yang seringkali disebut “Cinta”.


1. “aku mencintaimu jika…”
Cinta bersyarat, ‘cinta jika’, ialah cinta yg mengajukan persyaratan. cinta semacam ini diberikan atau diterima jika persyaratan tertentu dipenuhi, contoh aku mencintaimu jika kau mau berhubungan seks denganku sekali saja… ‘cinta jika’ selalu mengikat. Selama syarat terpenuhi, hubungan itu baik-baik saja. Namun saat persyaratan itu tak terpenuhi, cinta itu pun pupus. Banyak perkimpoian kandas karena dibangun berdasarkan ‘cinta jika’. ‘Cinta jika’ bukan cinta sejati. jika kau berhubungan dengan seseorang dan merasa harus melakukan sesuatu dulu untuk mendapatkan cinta, berarti hubungan yg kau miliki bukan didasarkan pada cinta sejati.

2. “aku mencintaimu karena…”

Seseorang mencintai orang lain karena sesuatu yang dimiliki atau dilakukan orang itu. Contoh, aku mencintaimu karena kamu cantik, baik, dsb. Kedengerannya cinta karena cukup bagus hampir semua orang suka dicintai krn pribadi mereka atau apa yg mereka lakukan. ‘Cinta karena’ bukanlah cinta sejati. Kamu mungkin merasa tertarik kepada seseorang karena kepribadiannya, kedudukannya, kecerdasannya, keterampilannya, dsb. Namun, jika dasar cintamu tidak lebih dalam dari apa yang sekadar terlihat yang dimiliki atau dilakukan seseorang, maka cinta itu tidak akan bertahan lama.


3. Cinta titik
Jenis cinta ketiga adalah cinta tanpa syarat. Jenis ini mengatakan aku mencintaimu meski kau akan mengalami banyak perubahan. Tak ada sesuatupun yang dapat kau buat untuk memadamkan cintaku. ‘Cinta titik’ bukan cinta buta. Cinta jenis ini dapat dan benar-benar mengenal secara mendalam orang yang dicintainya. Cinta ini menyadari kemungkinan terjadinya kegagalan, kekurangan dan kesalahan orang itu.


Tak ada cara untuk mengusahakan cinta jenis ini, tapi sebaliknya kau juga tidak dapat kehilangan cinta yg seperti ini. ‘Cinta titik’ berbeda dari ‘cinta jika’ karena cinta ini tidak perlu memenuhi syarat tertentu sebelum diberikan. Juga berbeda dengan ‘cinta karena’ sebab tidak ditentukan oleh menarik tidaknya si dia atau nilai-nilai yang disukai oleh pihak lain.

Nafsu, keromantisan, perasaan tergila-gila, seks, ‘cinta jika’, dan ‘cinta karena’ sama-sama ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain, sebaliknya cinta sejati suka memberi kepada orang lain.

sumber http://terselubung.blogspot.com/2010/06/cara-mengetahui-cinta-sejati-atau-bukan.html

Arti Warna Bunga Mawar

Mawar Merah
Adakalanya temen anda memberikan kepada anda sekuntum mawar merah, namun kita harus tau apa arti dari pemberian tiu bukan? Biasanya mawar merah merupakan ungkapan dari pemberi bunga sebagai tanda cintanya yang menggelora kepada si penerima. Namun kadang dapat diartikan sebagai simbol dari penghargaan dan keberanian.

Mawar Merah Muda
Kalau pemberian seseorang terhadap mawar dengan warna yang satu ini biasanya dapat diartikan sebagai kebahagiaan, karena mawar merah muda merupakan simbol dari kebahagiaan. Namun jangan sampai salah warna, karena warna mawar merah muda hampir mirip dengan bunga mawar yang berwarna orange yang warnanya mirip namun lebih tua atau malah warna lebih muda dari merah muda. Kalau warnanya lebih muda dapat diartikan sebagai ungkapan rasa kagum, sedangkan warna yang merah mudanya lebih tua dapat diartikan sebagai ungkapan terimakasih si pemberi terhadap si penerima.

Mawar Peach
Kalau bunga mawar yang satu ini banyak diartikan sebagai pengungkapan rasa pertemanan kita kepada seseorang, karena warna peach merupakan warna nya yang melambangkan kehangatan dari suatu ikatan.

Mawar Kuning
Kalau diberi bunga mawar dengan warna kuning,.... nah hati-hati, karen warna kuning merupakan simbol dari Victorian, yang melambangkan suatu kecembuaruan dari sebuah hubungan.

Mawar Putih
Seperti warnanya yang putih melambangkan kesucian, mawar putih juga memiliki arti kesucian, kerendahan hati, cinta damai.

Mawar Orange
Mawar orange melambangkan semangat seseorang, dimana biasa dapat diartikan sebagai pemberi bunga mawar orange ingin mengenal penerima secara lebih jauh


source: http://woamu.blogspot.com/2010/01/jenis-mawar-paling-indah-di-dunia.html

Arti Jawaban Cewek Wanita Saat Cowok Pria Menyatakan Cinta

Dari dulu sampai sekarang, cowok masih dominan sebagai pihak yang menyatakan cinta terlebih dahulu. Walaupun tidak jarang ada cewek yang berani menyatakan cinta nya terlebih dahulu, tetapi tetap saja sebagian besar budaya kita masih lah cewek menunggu dan cowok yang menyatakan.

Bagi cowok yang dag dig dug ingin menyatakan cinta dan ingin panduan untuk mengetahui apakah sebenarnya arti jawaban cewek atas pernyataan cinta nya. Dibawah ini adalah beberapa petunjuk yang bisa diambil.

Cowok: "Aku suka banget sama kamu .... Aku pengin kamu jadi pacarku."
Cewek: (Malu-malu) "Aku juga suka sama kamu, Ron".

Artinya : Jelas si cewek juga suka kamu, sampe ngomong terus terang gitu. Memang pernyataan cinta dari kamu lah yang ditunggu-tunggu dia.
----------------------------------
Cewek: "Kaya'nya lebih baik kita temenan aja,dech. Khan kita dari dulu juga temenan".

Artinya : si Cewek pun sebenarnya suka sama kamu. Status "teman" hanyalah sebuah alasan saja agar dia bisa deket terus sama kamu.
----------------------------------

Cewek: Jangan sekarang deh .... Aku pengin konsentrasi study-ku dulu

Artinya : Si cewek suka sama kamu, jawaban yang nggantung dan ngambang seperti ini hanyalah biar kamu penasaran dan tetap mempunyai harapan terhadap dia. Dengan gitu khan mereka bisa tetep deket. Kalau si cewek tidak suka, pasti dai sudah ngomong terus terang dan tidak menyuruh kamu tunggu.
----------------------------------

Cewek: "Terus terang ya, Roy ... Aku nggak suka sama kamu. Aku benci sama kamu. Kamu Egois, Kamu bau, Kamu urakan, Kamu cowok males ! Pokoknya aku benciii sama kamu !!!

Artinya : Perhatian cewek sama kamu gede sekali. Bayangkan dia sampai tau kalau kamu bau segala. Bagaimana dia tau kalau kamu egois, urakan, dan malas kalau dia tidak perhatian sama kamu. Benar khan? Jadi, sangat mungkin kalau sebenarnya si cewek suka sama kamu lho.


----------------------------------

Cewek: (Tertawa lepas) Haa..ha..uahaaa..ha.. kamu lucu deh kalau pas begini!

Artinya : si cewek sangat senang mendengar pernyataan cinta kamu. Ekspresi Tertawa bahagia tiada tara. Jelas banget kalau si cewek suka sama kamu sampai kamu dibilang lucu segala.
----------------------------------

Cewek: Plak !! Plak !! (Ria 'menyentuh' pipi si cowok)

Artinya : Kamu spesial untuk si cewek. 'Sentuhan' tangan nya (bahkan sampai 2 X pasti meninggalakn bekas merah) adalah sentuhan yang tidak semua cowok bisa merasakannya. Peluang besar bagi kamu bahwa si cewek suka sama kamu.
----------------------------------

Inilah berbagai reaksi yang akan kamu jumpai ketika menyatakan cinta kamu dan anda sudah baca khan artike diatas? Jadi apapun reaksi sang cewek, jangan menyerah karena selalu ada harapan kalau sang cewek suka sama kamu, hehehe.

sumber http://www.melonproperty.com/blog/in/reaksi-arti-jawaban-cewek-saat-cowok-menyatakan-cinta

10 Ciri Cewek Baik-baik

1. Lemah-lembut
Coba perhatikan cara Cewek berbicara kepana teman-temannya. Apakah dia selalu suka bernada keras, teriak-teriak, atau malah sopan dan selalu lembut dalam berkata-kata? Ciri-ciri inilah yang mencerminkan di mana cara si Cewek akan berbicara kepada kamu dan keluargamu nantinya.

2. Hemat
Cowok mana yang mau punya Cewek bermaterialistis? Nanti kalau kamu sudah berkeluarga dengan Cewek tersebut, dia akan menghabiskan uang untuk belanja baju-baju yang tidak perlu. Coba perhatikan dari cara dia menghabiskan uangnya sekarang. Apakah dia termasuk orang yang hemat, pelit, atau hura-hura?

3. Perhatian
“Kok dia bisa ingat dengan ulang tahun orang tuaku?” ujar kamu. Itu adalah pertanda bagus. Dia benar-benar perhatian akan hal-hal kecil seperti itu. Padahal, kalian belum menikah. Sehabis kamu pulang kerja, makananpun sudah tersedia. Saat kamu sedang sakit, dia memasakan bubur untuk kamu. Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membantu dan memperkuat hubungan kamu. Bukankah Cowok juga memang suka diberi perhatian lebih dari si Cewek?

4. Penyabar
Kamu telat untuk kencan dengan si Cewek tapi si Cewek tidak marah sama sekali saat kamu datang dan dia sudah menunggu 25 menit kelaparan. Kenapa sabar itu ciri-ciri yang baik? Coba pikirkan kalau anda sedang dalam situasi apa saja yang berbau negatif; kesabaran itu akan membantu suasana itu tidak menjadi lebih buruk. Coba bayangkan kamu sedang kencan dengan Cewek yang tidak sabar. Sedikit-sedikit dia marah karena kamu tidak tepat waktu, berbuat sedikit kesalahan. Kencan yang seharusnya senang-senang malahan menjadi pengalaman buruk.

5. Sederhana
Perhatikan apakah si Cewek kamu suka berlebihan di depan teman-temannya. Apakah dia suka memamerkan tas baru yang baru dia beli hari itu juga? Orang yang suka pamer dan tidak sederhana menunjukan kalau si Cewek itu tidak percaya diri; ada kekurangan yang dia punya dan ingin menutupinya dengan memamerkan sesuatu yang lebih dari dia. Ini sifat yang tidak bagus untuk para Cowok.

6. Jaga kecantikan
Tidak berarti Cewek itu harus tampil cantik, tapi menjaga kecantikan itu juga berarti itu Cewek tahu bagaimana caranya menjaga dan merawat dirinya sendiri. Jikalah anda sedang berkencan dengan dia, perhatikanlah “make-up” yang dia pakai. Apakah terlalu berlebihan sehingga menarik perhatian orang-orang lain di sekitar anda? Apakah dia memakai rok mini yang berlebihan? Jaga kecantikan itu berarti menjaga penampilan secukupnya dan sewajarnya di saat dan tempat yang benar.

7. Dewasa dan bijaksana
Cowok suka dengan Cewek yang bijaksana dan bersikap dewasa. Di saat kesusahan, Cowok akan membutuh bantuan dari seorang Cewek yang dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

8. Taat beragama
Agama adalah salah satu pegangan hidup untuk kita manusia. Taat kepada agama juga menunjukan kalau si Cewek akan taat terhadap kamu. Bukan berarti kamu bisa semena-mena terhadap dia dan menyuruh si Cewek untuk menuruti apapun yang kamu mau, tapi taat beragama menunjukan bahwa si Cewek juga mempunyai prinsip hidup yang baik dan yang dia tekuni.

9. Keibuan
Cewek kalau senang bermain dengan anak kecil, bisa menggendong bayi, menunggu mereka tidur, dan sebagainya. Inilah tanda-tanda dari Cewek yang bisa kamu bayangkan saat mereka menjadi istri kamu. Dia akan menjadi seorang ibu yang pandai di dalam rumah tangga.

10. Tabah menderita dan mau bekerja keras
Inilah salah satu ciri-ciri dari Cewek yang agak susah dicari. Mengapa? Cewek sudah terbiasa dengan tradisi di mana Cowok yang mencari uang. Di masa-masa sulit, Cewek biasanya tidak terbiasa untuk bekerja keras untuk keluarga. Jikalau kamu sudah menemukan Cewek yang tabah menderita dan mau bekerja keras, hargailah dia.
sumber http://myelectricaldiary.multiply.com/journal/item/5

Doa Para Akhwat Yg Sangat Merindukan Sang Pendamping...

Doa Para Akhwat Yg Sangat Merindukan Sang Pendamping... dari : http://pernikahan.dudung.net
oleh: Rabu, 22 Oktober 2008 11:12 ashfarina_shahidah


Untuk Para Akhwat....
mari kita Aminkan Doa ini.......
Untuk Para Ikhwan....
Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....

"Peringatan Rasulullah: "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah." (HR. Thabrani). "

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan: "Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA." (HR Ahmad) "

-- M. Fauzil Adhim

****************************



A Prayer

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat
membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan
Amin....

Pilihlah Pendamping Hidupmu Maka Jodohmu Akan Mengikuti

"Dan diantara tanda – tanda kekuasaan Allah ialah menciptakan ruang angkasa & bumi, berbeda – beda bahasa dan warna kulitmu. Yang demikian itu adalah tanda – tanda (kebesaran Allah) bagi orang – orang yang mengetahui”(QS. Ar Ruum 30:22)

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Dan Allah maha tahu dan mengenal dirimu.” (QS. Al. Hujarat, 49:13)

Allah tidak membatasi pergaulan pria dan wanita sepanjang mengikuti syari’ah islam. Perlu dicermati pergaulan ini jauh dari makna pacaran yang membiarkan laki-laki dan perempuan bebas bergaul dan melanggar batas-batas islam seperti saling memandang, menyentuh, berdua tanpa mahram, membuka aurat, melihat hal-hal yang diharamkan, dan hal-hal lain yang mendekatkan diri kepada perbuatan yang diharamkan islam. Pergaulan yang dimaksud lebih cenderung kepada saling mengenal karakter dan sifat dari kedua belah pihak tanpa melanggar syariah islam.

Putra-putri muslim, hendaklah memperhatikan pilihannya, ingatlah bahwa Allah memilihkan jalan yang terbaik menuju keridhaannya. Jika kita menginginkan jodoh yang baik, maka mulailah dari diri sendiri untuk menjadi baik. Jika kita ingin mendapatkan pasangan yang baik, maka carilah di tempat – tempat yang baik pula.

Syarat utama untuk menggapai kemaslahatan sebuah rumah tangga tak lain adalah ilmu. Dengan ilmu, manusia mendapatkan petunjuk untuk berbuat dan mencapai apa yang dicita-citakan. Dengan ilmu pula, manusia dapat membedakan hal yang baik dengan hal yang buruk, sehingga akhirnya ia dapat menentukan pilihan bagi diri maupun orang lain.

Orang yang mengawini perempuan karena 4 perkara : hartanya, keturunannya, kecantikannya atau agamanya. Oleh karena itu carilah perempuan yang mempunyai agama(karena kalau tidak) binasalah dua tanganmu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini tidak hanya merujuk pada laki – laki, tetapi juga untuk perempuan yang memilih calon suami. Karena Rasulullah Salallahu alaihi wassalam tidak merumuskan bentuk tertentu dari kata binasa, maka kemungkinan besar yang dimaksud adalah penderitaan batin karena situasi ketegangan yang terjadi akibat salah memilih pendamping.

“Diriwayatkan Umar Bin Khatab, Rasulullah SAW bersabda: “pahala perbuatan itu tergantung niatnya, setiap orang akan mendapat pahala sesuai dengan niatnya. sehingga, siapa saja yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya bernilai disisi Allah dan Rasul-Nya, dan siapa saja berhijrah dikarenakan keuntungan dunia atau karena untuk menikahi wanita, maka yang diperolehnya hanya sebatas apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari, Volume 3, book 46, Number 706)

Hadis ini mengingatkan kepada manusia, bahwa pernikahan itu bukan semata untuk pemenuhan kebutuhan biologis, tapi merupakan tanggung jawab individu kepada Tuhannya. Alasan seseorang untuk menikah hanya yang bersangkutan dan Allah yang tahu, karena itu pertimbangkanlah masak-masak apa tujuan pernikahan dan siapa yang akan dinikahi itu.

Seorang saudara muslim berbagi pengalamannya, bahwa ia menikahi mantan isterinya karena ia melihat dari sisi agama, sang wanita sangat ideal sebagai seorang wanita muslimah saat mereka berta’aruf. Namun seiring perjalanan waktu, pernikahan mereka kandas karena banyak permasalahan yang tidak dapat mereka atasi lagi bersama dan jika diteruskan maka akan membawa mudharat dan keluar jalur dari keridhaan Allah, maka jalan terakhir pun akhirnya ditempuh, mereka bercerai.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah, pentingnya untuk meminta petunjuk dari Allah siapa yang terbaik yang akan kita nikahi, karena hanya Allah yang mengenal baik ciptaannya dibanding penilaian manusia yang penuh kehilafan.

Tidak hanya petunjuk untuk memilih yang terbaik, tapi juga petunjuk untuk selalu diberi kesabaran menerima kelebihan dan kekurangan pasangan masing-masing, karena setiap pilihan selalu memiliki konsekuensi. Pernikahan yang ideal tidak hanya dinilai dari kebahagiaan yang diberikan pasangan, tapi juga bagaimana cara pribadi masing-masing memberikan yang terbaik untuk pasangannya.

Janganlah terpedaya dengan keindahan fisik dan duniawi semata, dan mengaburkan tujuan perkawinan yang sebenarnya, yaitu penyempurnaan ketakwaan kepada Allah SWT.

Jodoh memang sudah ditetapkan Allah, tapi sesuai dengan hukum-Nya, Allah tidak akan menjodohkan seseorang yang saleh dengan seorang pezina. Jika ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka mulailah dengan memperbaiki diri sendiri, karena Allah telah menetapkan takdir, bahwa :

“Pria yang berzina tidak mengawini melainkan wanita yang berzina(pula) atau wanita musyrik. Dan wanita yang berzina tidak dikawini oleh pria yang berzina(pula) atau pria musyrik…” (QS. An-Nur24: 3)

“Wanita yang jahat untuk pria-pria yang jahat. Pria-pria yang jahat untuk wanita-wanita yang jahat. Wanita-wanita yang baik untuk pria-pria yang baik, pria-pria yang baik untuk wanita yang baik..” (QS.An-Nur,24: 26)

“Dan janganlah kamu mengawini wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sungguh hamba wanita yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walau ia menarik hatimu,.. mereka mengajak ke neraka dan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya…” (QS. Albaqarah 2:221)

“Katakanlah kepada pria-pria yang beriman, hendaklah mereka membatasi pandangannya dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka lakukan “ (QS. An-Nur 30)

“…Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka membatasi pandangannya dan memelihara kemaluannya…” (QS. An Nuur, 24:31)

Adapun aturan yang ditetapkan untuk menikah :

“Diharamkan atas kamu mengawini :

1. Ibumu sendiri

2. Anak-anak mu (kandung) yang perempuan

3.Sudara-saudaramu (kandung) yang perempuan seibu/seayah

4. Saudara-saudara bapakmu yang perempuan

5. Saudara-saudara ibumu yang perempuan

6. Anak perempuan saudaramu yang laki-laki

7. Anak- perempuan saudaramu yang perempuan

8. Ibu yang menyusuimu

9. Saudara sepersusuan

10. Mertua-mertuamu

11. Anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu (yang tinggal di rumah atau di tempat lain) sekiranya kamu belum bersetubuh( dan sudah kamu ceraikan) maka tidaklah berdosa kamu mengawini anak-anaknya

12. Istri-istri anak kandungmu (menantu) dan

13 Mengawini dua wanita bersaudara sekaligus, kecuali yang sudah terjadi di zaman jahiliyah. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang” (QS. An-Nisa,4 : 23)

14. “Dan diharamkan juga kamu mengawini wanita-wanita yang masih bersuami…” (QS. An Nisaa, 4:24)

Hikmah dilarangnya pernikahan semahram (kerabat kandung/dekat), ditinjau dari segi genetika, akan menyebabkan kelemahan dan kerusakan pada pertumbuhan fisik dan mental dari anak yang dilahirkan, bahkan pada beberapa kasus menyebabkan kecacatan. Hal ini tentu akan berdampak tidak baik untuk kelangsungan generasi yang akan datang.

Islam juga menetapkan perkawinan harus dilakukan oleh wanita dan pria, tidak diperbolehkan menikah sesama jenis.

“Sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, maka kamu ini adalah kaum yang melampaui batas…” (QS. Al Al’raaf, 7:81)

Hikmah tidak membolehkan pernikahan sesama jenis adalah :

Mencegah manusia berbuat zalim terhadap diri sendiri dan ciptaan Allah. Allah telah menciptakan wanita untuk berpasangan dengan lelaki, dimana hal ini juga dimaksudkan untuk memperoleh keturunan. jika pernikahan dilakukan dengan sesame jenis, maka kodrat Allah untuk mengembangbiakkan manusia dilanggar oleh manusia itu sendiri. hal ini tentu akan mengakibatkan manusia tidak bisa menciptakan generasi berikutnya.

Mencegah gangguan jiwa. Kecenderungan terhadap sesama jenis merupakan kelainan jiwa yang membuat manusia tergelincir dari kodrat yang telah digariskan Allah.

Sunnah Berpoligami

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (QS. An-Nisa, 4 : 3)

Poligami adalah menikah dengan lebih dari satu isteri. Poligami merupakan salah satu pintu ibadah menuju keridhaan Allah.

Hukum nikah poligami adalah sunnah bagi yang mampu, mengingat manfaat di dalamnya, misalnya pada zaman Rasulullah Salallahu alaihi wassalam, poligami dimaksudkan untuk menafkahi secara lahir dan bathin janda-janda dan anak -anak yang ditingal suami akibat peperangan.

Jika masing-masing pihak wanita dan pria mampu dan berkenan/ridha melaksanakan poligami, maka islam memberikan jalan dan aturan untuk membina rumah tangga yang demikian. Namun jika salah satu pihak merasa dirugikan, atau merasa tidak mampu melaksanakannya, maka sebaiknya ditinggalkan.

Seperti yang sudah dikatakan, bahwa poligami adalah salah satu pintu ibadah, maka jika tidak bisa dilaksanakan mengingat mudharatnya lebih besar dari pada manfaatnya, maka lebih baik mencari keridhaan Allah dari pintu ibadah yang lain.

Individu yang tidak mampu menjalankan poligami secara baik, hanya akan memicu permasalahan rumah tangga yang kompleks dan rawan kezaliman, terutama kezaliman terhadap seseorang secara sepihak.

Ali Bin Abi Thalib, suami dari putri Rasulullah Salallahu alaihi wassalam pernah menyatakan niatnya kepada Rasulullah, bahwa ia hendak beristri lagi. Namun seperti yang diketahui sepanjang sejarah, bahwa Ali bin Abi Thalib tidak ada istri lain selama Fatimah masih mendampingi beliau. Dari sebuah riwayat, Rasulullah Salallahu Alaihi wassalam diceritakan menanggapi niat Ali, agar ia menunda niatnya itu.

Ali bin Abi Thalib bertanya mengapa demikian, sedangkan dalam Al Qur’an saja diperbolehkan beristri lebih dari satu. Rasulallah mengatakan beliau saat itu tidak berbicara dari kacamata agama, tapi beliau sedang berbicara sebagai ayah yang sangat, sangat, sangat menyayangi putrinya.

Terlepas dari semua alasan dan pertentangan, jika suatu pasangan akan melakukan poligami maka hal ini harus mempunyai komitmen yang kuat, bahwa yang mereka lakukan adalah IBADAH.

Yang terpenting adalah menikah bagi wanita harus ada wali, dan wali adalah sangat penting dalam menikah secara agama, karena itu wali tidak boleh sembarangan. Jika tidak maka pernikahannya tidak sah atau sama saja dengan berzina.

Wali prioritas pertama bagi wanita ialah :

1. Ayah pengantin wanita, kalau berhalangan, barulah

2. kakeknya (ayahnya ayah) kemudian

3. Saudara lelaki seayah dan seibu, atau seayah, kemudian

4. anak saudara lelaki, barulah setelah itu kerabat dekat yang lain.

(Fiqh wanita : Ibrahim Muhammad Al-Jamal, alih bahasa Ansori Umar Sitanggal, 1986)

Jika keempat wali itu berhalangan atas kemaslahatan syari’ah, maka dapat diserahkan pada wali hakim.

Bagi para wali, mereka tidak punya hak untuk melarang suatu pernikahan kecuali dikarenakan hal yang melanggar syari’ah. Seperti diturunkan dalam ayat berikut :

“Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka (wanita) kawin dengan bakal suaminya” (QS. Al Baqarah,2. 232)

Andaikan wanita berhak mengadakan akad nikah sendiri seperti hal nya laki-laki, tentu tidak ada larangan terhadap para wali yang menghalangi keluarga mereka yang akan menikah.

TIPS BAGI YANG BELUM MAMPU MENIKAH

Tidak semua pria dan wanita dewasa secara lahiriah, siap untuk menikah. Jika seorang Islam belum mampu secara materi maupun secara psikis untuk menuju jenjang perkawinan, maka hendaknya ia bersabar, karena Allah tidak memaksakan seseorang untuk segera menikah apabila ia belum mampu. Karena itu Allah memberikan jalan keluar kepadanya:

“Dan orang-orang yang belum mampu kawin hendaklah menjaga (kehormatannya) kesuciannya sehingga Allah memberikan kemampuan dengan karunian-Nya (QS. AN-Nur, 24: 33)

“Maka bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu upasti benar. Mintalah ampunan dosamu. Dan bertasbihlah memuji Tuhanmu waktu petang dan pagi ( QS. 40.55)

“Wahai orang-orang muda, barang siapa diantara kalian yang telah mampu dalam nafkah kawinlah. Dan barang siapa yang tidak mampu hendaklah berpuasa, karena berpuasa itu perisai”untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Manfaatkanlah masa sebelum menikah dengan hal-hal yang positif dan bertujuan meningkatkan ketakwaan kepada Allah, misalnya mengikuti kegiatan-kegiatan rohani, kursus, sekolah, dan sebagainya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Karena mungkin, setelah menikah, tidak akan pernah ada kesempatan yang sama untuk melakukan apa yang kita kira sanggup dilakukan pada saat sebelum kita menikah.

Nikmatilah proses ini dan manfaatkan dengan baik, karena hidup adalah lebih dari sekadar doktrin, kewajiban atau keikhlasan ibadah kepada Allah dalam suatu fase tertentu kehidupan lajang atau sudah menikah, tapi hakikat yang terkandung dalam devosi ibadah adalah sejauh mana manusia mampu memanfaatkan apa yang sudah diberikan sang pencipta menjadi sesuatu yang berarti untuk dirinya, untuk orang lain dan alam yang menopang hidupnya.

Wallahu alam bishowab

dikutip dan disadur dari http://ibnujafar86.wordpress.com

Pacaran Dalam Kacamata Islam

Sebuah fitnah besar menimpa pemuda pemudi pada zaman sekarang. Mereka terbiasa melakukan perbuatan yang dianggap wajar padahal termasuk maksiat di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala. Perbuatan tersebut adalah “pacaran”, yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Biasanya hal ini dilakukan oleh sesama teman sekelas atau sesama rekan kerja atau yang lainnya. Sangat disayangkan, perbuatan keji ini telah menjamur di masyarakat kita. Apalagi sebagian besar stasiun televisi banyak menayangkan sinetron tentang pacaran di sekolah maupun di kantor. Tentu hal ini sangat merusak moral kaum muslimin. Namun, anehnya, orang tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang pacar yang sering mengajak kencan. Ada juga yang melakukan pacaran beralasan untuk ta’aruf (berkenalan). Padahal perbuatan ini merupakan dosa dan amat buruk akibatnya. Oleh sebab itu, mengingat perbuatan haram ini sudah begitu memasyarakat, kami memandang perlu untuk membahasnya pada kesempatan ini.

Pacaran dari Sudut Pandang Islam

Pacaran tidak lepas dari tindakan menerjang larangan larangan Alloh subhanahu wa ta’ala. Fitnah ini bermula dari pandang memandang dengan lawan jenis kemudian timbul rasa cinta di hati—sebab itu, ada istilah “dari mata turun ke hati”— kemudian berusaha ingin memilikinya, entah itu dengan cara kirim SMS atau surat cinta, telepon, atau yang lainnya. Setelah itu, terjadilah saling bertemu dan bertatap muka, menyepi, dan saling bersentuhan sambil mengungkapkan rasa cinta dan sayang. Semua perbuatan tersebut dilarang dalam Islam karena merupakan jembatan dan sarana menuju perbuatan yang lebih keji, yaitu zina. Bahkan, boleh dikatakan, perbuatan itu seluruhnya tidak lepas dari zina. Perhatikanlah sabda Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam:

“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina, zinanya dengan memandang. Kedua telinga itu berzina, zinanya dengan mendengarkan. Lisan itu berzina, zinanya dengan berbicara. Tangan itu berzina, zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina, zinanya dengan melangkah. Sementara itu, hati berkeinginan dan beranganangan sedangkan kemaluan yang membenarkan itu semua atau mendustakannya.” (H.R. Muslim: 2657, alBukhori: 6243)

Al Imam an Nawawi rahimahullah berkata: “Makna hadits di atas, pada anak Adam itu ditetapkan bagiannya dari zina. Di antara mereka ada yang melakukan zina secara hakiki dengan memasukkan farji (kemaluan)nya ke dalam farji yang haram. Ada yang zinanya secara majazi (kiasan) dengan memandang wanita yang haram, mendengar perbuatan zina dan perkara yang mengantarkan kepada zina, atau dengan sentuhan tangan di mana tangannya meraba wanita yang bukan mahromnya atau menciumnya, atau kakinya melangkah untuk menuju ke tempat berzina, atau melihat zina, atau menyentuh wanita yang bukan mahromnya, atau melakukan pembicaraan yang haram dengan wanita yang bukan mahromnya dan semisalnya, atau ia memikirkan dalam hatinya. Semuanya ini termasuk zina secara majazi.” (Syarah Shohih Muslim: 16/156157)

Adakah di antara mereka tatkala berpacaran dapat menjaga pandangan mata mereka dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita ajnabiyyah (bukan mahrom) atau lak-ilaki ajnabi (bukan mahrom) termasuk perbuatan yang diharamkan?!

Ta’aruf Dengan Pacaran, Bolehkah?

Banyak orang awam beranggapan bahwa pacaran adalah wasilah (sarana) untuk berta’aruf (berkenalan). Kata mereka, dengan berpacaran akan diketahui jati diri kedua ‘calon mempelai’ supaya nanti jika sudah menikah tidak kaget lagi dengan sikap keduanya dan bisa saling memahami karakter masing-masing. Demi Alloh, tidaklah anggapan ini dilontarkan melainkan oleh orang-orang yang terbawa arus budaya Barat dan hatinya sudah terjangkiti bisikan setan.

Tidakkah mereka menyadari bahwa yang namanya pacaran tentu tidak terlepas dari kholwat (berdua-duaan dengan lawan jenis) dan ikhtilath (lakilaki dan perempuan bercampur baur tanpa ada hijab/tabir penghalang)?! Padahal semua itu telah dilarang dalam Islam.

Perhatikanlah tentang larangan tersebut sebagaimana tertuang dalam sabda Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam:

“Sekalikali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahromnya.” (H.R. alBukhori: 1862, Muslim: 1338)

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa larangan bercampur baur dengan wanita yang bukan mahrom adalah ijma’ (kesepakatan) para ulama.” (Fathul Bari: 4/100)

Oleh karena itu, kendati telah resmi melamar seorang wanita, seorang lakilaki tetap harus menjaga jangan sampai terjadi fitnah. Dengan diterima pinangannya itu tidak berarti ia bisa bebas berbicara dan bercanda dengan wanita yang akan diperistrinya, bebas surat menyurat, bebas bertelepon, bebas berSMS, bebas chatting, atau bercakap-cakap apa saja. Wanita tersebut

Adakah Pacaran Islami?

Ada lagi pemudapemudi aktivis organisasi Islam—yang katanya punya semangat terhadap Islam—disebabkan dangkalnya ilmu syar’i yang mereka miliki dan terpengaruh dengan budaya Barat yang sudah berkembang, mereka memunculkan istilah “pacaran islami” dalam pergaulan mereka. Mereka hendak tampil beda dengan pacaranpacaran orang awam. Tidak ada saling sentuhan, tidak ada pegangpegangan. Masingmasing menjaga diri. Kalaupun saling berbincang dan bertemu, yang menjadi pembicaraan hanyalah tentang Islam, tentang dakwah, saling mengingatkan untuk beramal, dan berdzikir kepada Alloh q serta mengingatkan tentang akhirat, surga, dan neraka. Begitulah katanya!

Ketahuilah, pacaran yang diembelembeli Islam ala mereka tak ubahnya omong kosong belaka. Itu hanyalah makar iblis untuk menjerumuskan orang ke dalam neraka. Adakah mereka dapat menjaga pandangan mata dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita ajnabiyyah atau lakilaki ajnabi termasuk perbuatan yang diharamkan?! Camkanlah firman Alloh

“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada lakilaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada wanitawanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka” …. (Q.S. anNur [24]: 3031)

Tidak tahukah mereka bahwa wanita merupakan fitnah yang terbesar bagi laki-laki? Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.” (H.R. al-Bukhori: 5096)

Segeralah Menikah Bila Sudah Mampu

Para pemuda yang sudah berkemampuan lahir dan batin diperintahkan agar segera menikah. Inilah solusi terbaik yang diberikan Islam karena dengan menikah seseorang akan terjaga jiwa dan agamanya. Akan tetapi, jika memang belum mampu maka hendaklah berpuasa, bukan berpacaran. Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu menikah maka segeralah menikah karena sesungguhnya menikah itu lebih menjaga kemaluan dan memelihara pandangan mata. Barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa menjadi benteng (dari gejolak birahi).” (H.R. al-Bukhori: 5066)

Al-Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan: “Yang dimaksud mampu menikah adalah mampu berkumpul dengan istri dan memiliki bekal untuk menikah.” (Fathul Bari: 9/136)

Dengan menikah segala kebaikan akan datang. Itulah pernyataan dari Alloh subhanahu wa ta’ala yang tertuang dalam Q.S. ar-Rum [30]: 21. Islam menjadikan pernikahan sebagai satu-satunya tempat pelepasan hajat birahi manusia terhadap lawan jenisnya. Lebih dari itu, pernikahan sanggup memberikan jaminan dari ancaman kehancuran moral dan sosial. Itulah sebabnya Islam selalu mendorong dan memberikan berbagai kemudahan bagi manusia untuk segera melaksanakan kewajiban suci itu.

Nasihat

Janganlah ikut-ikutan budaya Barat yang sedang marak ini. Sebagai orang tua, jangan biarkan putra-putrimu terjerembab dalam fitnah pacaran ini. Jangan biarkan mereka keluar rumah dalam keadaan membuka aurat, tidak memakai jilbab[1] atau malah memakai baju ketat yang membuat pria terfitnah dengan penampilannya. Perhatikanlah firman Alloh subhanahu wa ta’ala:

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. alAhzab [33]: 59)

Wallohu A’lam.

oleh Muklis Abu Dzar hafizhahullah
Sumber: buletin al-Furqon Tahun 3, Vol. 9 no. 3 Bulan Muharram 1430 H

Pacaran Dalam Islam

Bagaimana pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, ” Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya. “

” Bohong !” Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal. Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan kesucian hati wajib dijaga. Zinanya mata adalah berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah� membayangkan dan menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan muhrim. Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini.

Rasulullah bersabda,

” Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya.”

Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini.� Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.

1.Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis,����� pertama ia nilai dengan daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, “Akankah ia mencintaiku.” Bila bertemu ia akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.

2.Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, “Aku mencintaimu”. Si Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya dengan, “I LOve You”. Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan� pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah, “Apel Mingguan atau Wakuncar “. Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.

3.Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. ” buktikan cintamu sayangku”. Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na’udzubillah

Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan,� dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.

Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian , bayang-bayang cinta yang� suci, bukanlah dengan pacaran , cobalah pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian wahai pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan renungkan ! Kami tanya :

1. Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran dengan si A,B,C s/d Z kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran merupakan suatu bentuk pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya ? Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta ? Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?
2. Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidupmu ? Apakah kamu takut mendapat pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? ” Aku ingin calon pendamping yang baik-baik” Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu begitu gemar pacaran, hingga melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi ” Aku bukan calon pendamping yang baik” , bekas dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?
3. Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran dan yang satu begitu teguh memegang syari’at agama, yang mana yang akan kamu pilih ? Tentu yang teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu berpacaran dengan yang lain sementara kamu menginginkan pendamping yang bersih ?
4. Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami kamu sekarang punya nostalgia berpacaran yang sampai terjadi tidak suci lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang lain ?
5.Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut tentang nostalgia berpacaran sebelum menikah dengan kamu. Apakah kamu percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasa-biasa saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika pacaran bersentuhan tangan dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu penyedap ?
6.Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak kenapa kamu tega menyeret Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan Allah karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu untuk segera menikah.

Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi sunattullah, tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.


http://www.dudung.net

Keindahan Islam dalam pergaulan Laki-laki dan Wanita

Sebagaimana telah diketahui bersama, bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan manusia ini dalam dua jenis, pria dan wanita. Dan sebagaimana telah diketahui pula bahwa kaum pria pasti membutuhkan kepada kaum wanita, bahkan tidaklah akan sempurna kepriaan/kejantananan kaum pria kecuali dengan adanya wanita yang menjadi pasangan hidupnya. Begitu juga kaum wanita, mereka pasti membutuhkan kepada kaum pria, dan kewanitaannya tidaklah akan sempurna melainkan dengan adanya seorang pria yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka saling membutuhkan, saling melengkapi, dan saling memenuhi kebutuhan pasangannya.

Maha suci Allah Yang telah menjadikan kelemahan masing-masing jenis sebagai simbul kesempurnaannya bagi pasangannya. Kaum pria memiliki kelemahan dalam banyak hal, misalnya ia tidak dapat mengandung, kurang sabar mengatur dan merawat anak dan rumah, kurang bisa berdandan, bersuara keras dan kasar, kurang bisa lemah lembut, akan tetapi kekurangan-kekurangannya ini merupakan kesempurnaan bagi wanita yang menjadi pasangannya. Sehingga bila ada pria yang lemah lembut, bersuara merdu, jalannya melenggak-lenggok, suka memasak, senantiasa berdandan biasanya dikatakan sebagai pria yang kurang normal, atau yang sering disebut dengan waria. Begitu juga sebaliknya, kaum wanita memiliki kelemahan berupa, tidak perkasa, bersuara lantang/lantang, kurang bisa tegas, mudah takut, selalu datang bulan, kurang gesit, dan seterusnya. Akan tetapi berbagai kekurangannya ini merupakan kesempurnaan bagi pria yang menjadi pasangannya, sehingga bila ada wanita yang berpenampilan perkasa, bersuara keras, dan tidak suka berdandang maka biasanya disebut dengan tomboy.

Walau demikian, syari’at Al Qur’an tidaklah membiarkan mereka berpasangan bebas, dan dengan cara apapun. Sebab, yang diciptakan dalam keadaan berpasang-pasang semacam ini bukan hanya manusia, tetapi ada mahluk-mahluk lain yang diciptakan demikian juga, misalnya binatang. Binatang juga diciptakan dalam keadaan berpasang-pasang, jantan dan betina, dan mereka saling berpasangan pula.

Oleh karena itu, syari’at Al Qur’an mengatur hubungan antara pria dan wanita dengan syari’at yang dapat menjaga martabat mereka sebagai mahluk yang mulia dan membedakan hubungan sesama mereka dari hubungan binatang sesama binatang. Manusia adalah mahluk yang telah dimuliakan oleh Allah di atas mahluk-mahluk selain mereka, oleh karena itu hendaknya kita sebagai manusia menjaga kehormatan ini dengan cara menjalankan syari’at Al Qur’an yang telah menetapkan kehormatan kita tersebut:

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al Isra’: 70)

Syari’at Al Qur’an hanya membenarkan dua cara bagi manusia untuk menjalin hubungan dengan lawan jenisnya:

A. Cara perbudakan

Cara ini hanya dapat dilakukan melalui peperangan antara umat Islam melawan orang-orang kafir, dan bila kaum muslimin berhasil menawan sebagian dari mereka, baik lelaki atau wanita, maka pemimpin umat Islam berhak untuk memperbudak mereka, dan juga berhak untuk meminta tebusan atau membebaskan mereka tanpa syarat.

B. Pernikahan

Hanya dengan dua cara inilah manusia dibenarkan untuk menjalin hubungan dengna pasangannya. dan hanya dengan dua cara inilah tujuan disyari’atkannya hubungan dengan lawan jenis akan dapat dicapai dengan baik. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an,

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu menyatu dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum: 21)

Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan akan syari’at yang mengatur hubungan antara lawan jenis ini dengan sabdanya,

“Tidaklah pernah didapatkan suatu hal yang berguna bagi doa orang yang saling mencintai serupa dengan pernikahan.” (HR. Ibnu Majah, Al Hakim, Al Baihaqi dan dishahihkan oleh Al Albani)

Adapun berbagai hubungan selain cara ini, maka tidaklah dibenarkan dalam syari’at Al Qur’an, oleh karena itu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Janganlah sekali-kali seorang lelaki menyendiri dengan seorang wanita, kecuali bila wanita itu ditemani oleh lelaki mahramnya.” (Muttafaqun ‘alaih)

Pada hadits lain Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan alasan larangan ini,

“Janganlah salah seorang dari kamu berduaan dengan seorang wanita, karena setanlah yang akan menjadi orang ketiganya.” (HR. Ahmad, At Tirmizi, An Nasa’i dan dishahihkan oleh Al Albani)

Bukan hanya syari’at Al Qur’an yang mencela berbagai hubungan lawan jenis diluar pernikahan, bahkan masyarakat kitapun dengan tegas mencela hubungan tersebut, sampai-sampai mereka menyamakan hubungan tersebut dengan hubungan yang dilakukan oleh mahluk selain manusia, yaitu binatang. Mereka menjuluki hubungan di luar pernikahan dengan sebutan “kumpul kebo”. Julukan ini benar adanya, sebab yang membedakan antara hubungan lawan jenis yang dilakukan oleh binatang dan yang dilakukan oleh manusia ialah syari’at pernikahan. Dan pernikahan dalam syari’at Al Qur’an harus melalui proses dan memenuhi kriteria tertentu, sehingga bila suatu hubungan tidak memenuhi kriteria tersebut, maka tidaklah ada bedanya hubungan tersebut dengan hubungan yang dilakukan oleh binatang.

"Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Badri dikutip dari blog Yahya Ayyash"